HARUS DARI DIRIKU


Saat itu dikamarku, 11 agustus 2007



                                                                                                        ilustraYASion

Kepalan tangan kuat tercipta, sorot mata tajam menembus kegelapan. Berpikir untuk dunia yang belum pernah datang. Aku, seorang pemuda bergerak dan berfikir. Disaat pikiranku bergerak, aku kembali teringat pada lima perkara yang akan datang sebelum lima perkara. Sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit dan hidup sebelum mati.
Kini, selagi aku masih memiliki kepalan tangan, sorot mata tajam dan mampu berfikir untuk dunia yang belum pernah datang.

Terfikir olehku untuk mengubah dunia yang sampai kini setia memberikan sedikit tempat untuk kakiku berpijak sekaligus memberikan ruang untukku bergerak.
Aku curahkan segala fikiran serta tenagaku untuk mengubah dunia bagaimana agar dunia mau tunduk dan sujud kepada_Nya.
Tapi ternyata dunia tak kunjung
berubah.
Dunia masih dalam cengkeraman hegemoni adi daya satu bangsa.
Dunia yang belum mampu membebaskan tanah palestina yang direnggut paksa oleh tangan tangan kotor zionis Yahudi.
Mereka telah membunuh bocah bocah mungil  dengan mata tetap terbuka sempurna.
Saat wajah mungil itu masih tersenyum, timah panas membalas senyuman polos itu dengan kengerian…
Mereka mencoba menghapus masa ceria bocah yang tanpa dosa itu.

Tidak ada lagi tawa, canda dan seloroh kekanak kanakkan. Kini mereka mengubur bangkai bocah bocah itu didalam liang yang sangat dalam.
Dengan demikian dunia tidak bisa melihatnya dan kita bisa terlelap tidur bahkan ber
m i m p i

Saat mereka mencuci darah, para ibu menangis hingga tak ada setetes airmata pun yang mampu membasahi pipi mereka yang telah kering.
Tidak ada ranjang tempat bersembunyi dikolongnya dan tidak ada lemari tempat bersembunyi didalamnya…

Namun mereka tidak memerlukan kolong ranjang  dan lemari untuk bersembunyi didalamnya… karena merekalah pencetak para syuhada syuhada hingga batu berbicara.

Itulah duniaku, yang tak kunjung berubah.
Dan kini, aku sederhanakan niatku hanya untuk mengubah bangsaku saja.
Tempat dimana bunda mengantarkanku kedalam kehidupan baru.



Bangsaku kini sedang dan selalu didera bertubi tubi bencana.
Mungkin Tuhan telah bosan melihat gerak kita.
Sehingga tuhan menenggelamkan  tempat untuk kakiku berpijak dan ruang dimana kita biasa dan selalu bergerak. Jerit tangis bocah mungil dengan perut busung menambah warna kepiluan.
Bangsaku yang dulu selalu dielu elu_kan tidak sedikit oleh insan dunia sebagai bangsa  yang
Gemah ripah loh jinawi, kini tenggelam.
Mungkin ini baru secuil ujian dari Tuhanku,
Atau mungkin azab…
Naudzubillahimindzalik
Karena hingga kini bangsaku belum dipayungi  oleh sosok pemimpin yang benar benar bisa mendengar jeritan perih hati tangis darah yang dipimpinnya…
Bangsaku masih menangis, dan aku semakin lelah…



Dengan tenaga dan fikiran yang masih tersisa,
Aku sederhanakan niatku hanya untuk mengubah keluargaku saja.
Mereka yang telah mengisi tempat dihatiku,
Menggoresku dengan warna warni makna kehidupan…
Sehingga terbingkai lukisan yang sarat makna.
Kini, aku mencoba menggores keluargaku dengan warna warni syar’i hingga nantinya akan menjadi lukisan yang indah, terpajang dan berbingkaikan emas.

Tapi nampaknya sia sia…
Mungkin Tuhan telah menutup telinga mereka,
Sehingga sumbang suaraku tak terbalas.
Atau Tuhan telah membutakan mata mereka,
Sehingga tidak mampu untuk sekedar melirik  gerakku yang sedikit berbeda…
Atau mungkin Tuhan telah menutup mata hati mereka, sehingga tidak bisa merasakan besar harapanku pada mereka…

Kini saat diriku terbaring tanpa daya diranjang

 K  e  m  a  t  i  a  n


Barulah terfikir olehku. . .
Andai aku mampu mengubah diriku ini dulu…
Tuk sekedar melangkahkan satu langkah kakiku untuk

S  .a  .t .u
                                   Per     U .B .A .H         an





Menjadi anak sholeh bagi kedua orang tuaku…

Menjadi adik yang manis untuk kakakku…

Dan menjadi kakak yang bisa dan pantas untuk ditiru oleh adikku…

Penyesalan tidak pernah datang diawal…
Ketika semua jauh dari harapan dan yang terjadi bukanlah sesuatu yang diharapkan namun
Justru sesuatu yang tidak pernah sekalipun terbayangkan, maka penyesalanpun datang…
Kini semua telah terjadi…..

Seandainya dulu, ketika aku masih memiliki kepalan tangan yang kuat tercipta,
Sorot mata tajam yang mampu menembus kegelapan dan tentunya dengan tenaga dan fikiran yang baru untuk

E  .g  .o  .i  .s

 fikirkan diri ini dulu… demi satu perubahan diri!!!
Diri yang paling mengenal dan tahu akan diriku ini sendiri…
Untuk mencoba perbaiki sikap diri dengan berdiri tegak diatas kedua kaki saya sendiri…
Yang kini tampak pucat…
Karena aku kini merasa rapuh
Karena ada bagian dari diriku yang hilang
Dan aku hanya bisa berharap kerapuhan yang menyelinap dan masuk didalam diriku agar aku bisa, dapat
dan mampu untuk tetap melangkah

Diatas kaki saya sendiri


Walaupun dengan tertatih tatih dan tak jaramg pula terjatuh…

Mungkin karena aku menganggap
Sayapku telah patah, walau masih

Tersisa Satu.

Tidak !!!
Sayapku tidak pernah patah dan tidak akan pernah bisa patah
Hanya ada bulu bulu yang terlepas, terbang dan tak kembali…
Karena sayap suatu Anugerah yang sempurna dari_Nya


Dan kini aku sedang mencoba
Untuk mengikhlaskan bulu yang telah terlepas, terbang dan tak kembali…

Dan kini aku berharap…
Agar aku bisa menjadi hamba_Nya yang mukhlis.
Ikhlas dengan segala ketetapan_Nya
Kini menjadi hamba yang pandai bersyukur adalah

tekadku !!  !!!

Mensyukuri semua yang telah Dia Anugerahkan pada diriku, dan mencoba untuk tidak selalu menuruti kata hati yang tak ada puasnya !!!



Sederhana saja
Tak lebih juga tak kurang
Itulah arti dari

K e b a h a g i a a n




Sayangnya… amat sangat sedikit manusia yang masuk kategori tersebut…
“Qalilan maa tasykuruun” ( teramat sedikit orang yang bersyukur )  Firman Allah dalam Al Qur’an.

 “ketahuilah bahwa didalam tubuh  terdapat segumpal darah. Jika ia baik, baik pula seluruh tubuh” diriwayatkan Al Bukhari, Muslim, At_Tirmidzi, An Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad Darimi _


SubhanAllah, . . .
ternyata segumpal darah  (hati) itu menyimpan kekuatan yang dapat menentukan _ riwayat _ hidupku di dunia dan akhirat kelak.
Kesempurnaannya ialah dengan menggunakan _ kekuatan _ ilmu,
Untuk mengetahui kebenaran
                   Mengenalnya
                             Membedakannya (haq & bathil)
Dan menggunakan _kekuatan_ itu untuk mencari kebenaran
Mencintai
     Dan mengutamakannya



Allah memberikan _kekuatan_ tersebut tidak statis dihati,
Jika hati tidak menggunakan _kekuatan_ ilmunya
Untuk mengetahui kebenaran
_Maha Suci Allah_ pula yang kuasa _membalikkan_ kekuatan itu menjadi bumerang yang digunakan untuk kebathilan yang  sesuai dengan keinginannya.
   …na’udzubillahaimindzaliik…     QS 10 : 107

seBerapa_lah arti

K e h a d i r a n k u
dihadapan bumi (dan semesta alam) da se… apa_lah aku ini dihadapan yang menciptakan mereka dan yang memelihara kita ???
Aah … ilmuku memang sudah _sedikit_ lumayan…

Sholat dan shaumku juga _sedikit_ rutin + tilawah yang dulunya hanya sekedar _mengeja_ sekarang _lumayan_ membacanya;
Tapi… MasyaAllah… bagaimana sebenarnya diriku dihadapan_Nya
Apakah ilmu yang sedikit itu barokah dan memberi  _arti_ bagi makhluk  dan lingkungan di sekitar diriku ?
Atau se_khusyuk apa shalat dan shaum yang saban waktu aku masih be_lepotan menjaga waktu dan niatnya ?

Lalu ketika tetes airmata yang terlepas dari tempatnya tatkala tilawah
Karena haru tidak mengenal artinya atau Karena penyesalanku tatkala membaca _azab_ yang kelak Dia timpakan ?
                        Astaghfirullahhaladziim…
Ridho adalah ketulusan, Islam memuliakannya dengan IKHLAS. Tanpa prasangka, pengharapan selain berkah rahmat dari_Nya.
SubhanAllah…

Rasulullah S.A.W senantiasa meminta ridho setelah adanya qadha.
“ Sesungguhnya sesuatu yang telah ditakdirkan itu bisa dihadapi dengan 2 penyikapan ;
istikharah sebelum takdir terjadi.
Artinya berusaha & mengusahakannya.

Ridho setelah takdir terjadi.
Artinya ikhlas  dengan ketetapan_Nya.

Kebahagiaan atas nikmat hidup adalah badan yang sehat tanpa kurang suatu apa (meski cacat _adalah nikmat jua) ;

 dan hati yang sejuk

Syukur atas

W a j a h
 yang Allah karuniakan (semoga dengan_Nya terhindar dari api neraka), nikmat atas kemudahan rizqy (dan keinginan)
Yang Allah lapangkan pun…
Musibah, kegagalan, ujian atau apapun yang menghimpit… belumlah seberapa dengan  Qarunia yang Allah curahkan… Alhamdulillah…
Atas kesenangan & kepedihan… semoga Allah memasukkanku dalam golongan yang mau berfikir dan diberi petunjuk. Amien…

“Dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada_Nya.
Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepada kalian sampai waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap_tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.
Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”.
                                                       QS 11 ; 3

Bilakah diri ini _mempunyai_ nya ? mengapa tidak…
Allah SWT mengumpamakan orang yang ‘enggan’ dan ‘malas’ memenuhi dakwah Rasulnya…
Seperti orang yang mati dialam kubur…
Karenanya jika mau bersungguh sungguh.
InsyaAllah  dibukakan pintu _ pintu kemudahan…

“barang siapa mengerjakan amal shalih, baik laki laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka…
Sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”    QS 16 ; 97

Kesabaran menahan hawa nafsu yang keburu dalam mencapai suatu cita_cita, dan kesabaran mengusahakan berbagai jalan ikhtiar untuk mencapai cita_cita * disamping itu shalat yang meminta kepada Allah untuk terlaksananya harapan yang dicita_citakan, merupakan jaminan besar untuk tercapainya…
Cita_cita, harapan dan tujuan…
SubhanAllah !!!
Tsabat (b’teguh hati) merupakan perkara mudah
Tetapi MasyaAllah… Seandainya Ia tidak menjaga & meridhoi diri ini niscaya mudah bagi Allah untuk membalikkan hati ini.
Berani, tidak pengecut, gentar apalagi KABUR seperti yang dilakukan kaum munafiq
Di medan perang bukanlah… MUSLIM
                                                   QS 14 ; 27

Allah menyukai muslim yang kuat !!!
Dan aku akan mencoba untuk menjadi muslim yang disukai_Nya.

Walaupun kepalan tanganku belum sempurna
M e n g g e n g a m
Dan sorot mataku yang tajam belum mampu menembus kegelapan, lagi.
Namun dengan keyakinan yang pasti dihati
Aku niatkan untuk benahi diri…
Walaupun diriku baru mampu untuk menyingkirkan rintangan ( gangguan ) dijalan.

Namun setidaknya ini awal…
Karena untuk menjadi kupu kupu yang ‘cantik’
Ulat memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Dengan memulai benahi dari diriku, mungkin…

Aku bisa mengubah keluargaku…

Dan aku juga bisa mengubah bangsaku… Dan

Bukan satu hal yang mustahil  kalau aku bisa

mengubah

D U N I A…



In sya Allah

 


Refleksi menapaki umurku 25 tahun pada 25 juni
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan atas umurku.Amien…













HARUS DARI DIRIKU
Written by Yasir Arafat
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: