BaksoKu VS BaksoMu

Akhi dan Ukhi sekalian, pada kali ini yuk kita berwisata kuliner.. Siapa mau..?? Siapa ikut..?? Jalan sendiri-sendiri yah.. :-P Beberapa hari yang lalu, Ana berserta shohib makan Bakso berdua (Ciye.. :lol) Bukan perkara berduanya yang akan dibahas, tapi bukan pula perkara Baksonya yang akan dibahas. Lah terus apa donk..? (:keder)


 "Bakso.."
Siapa sih orang Indonesia yang ngga tau Bakso? Nah tau ngga sih, setelah melakukan studi empiris kualitatif dan kuantitatif namun belom teruji sih di laboratorium ITB. Ternyata, hanya dengan melihat cara sesorang memperlakukan Bakso itu mencerminkan pribadinya loh. Nah kok bisa? Maksudnya gimana? Baksonya disayang-sayang gitu? Hush, ngawur itumah.. Ketika seseorang akan menyantap Bakso pastinya ada sebagian orang yang menyiapkan Baksonya sedemikian rupa. Ada yang memandangnya sejenak dan langsung hap, lalu disantap. Ada yang memandangya lama, dan langsung ambil kamera lalu difoto deh buat artikel kaya gini. Namun tetap bukan perilaku tersebut diatas yang akan dibahas.



Perilaku sesorang memakan Bakso mencerminkan sifat dari orang tersebut, sebagai contoh untuk seseorang yang suka makan Bakso dengan keadaan diatas. Jelas sekali nampak bahwa pada Bakso tersebut terdapat Saos yang tidak sedikit yang berujung pada warna kuah yang agak kemerahan, ini menunjukan bahwa orang tersebut selalu menginginkan hal yang cepat, agak terburu-buru, dan tidak suka bertele-tele. Ditambah dengan sambal yang cukup nampak dari potongan cabai kecil-kecil, hal ini mencerminkan orang tersebut menyukai tantangan dan mempunyai jiwa petualang dan atraktif. Dengan warna kuah yang agak gelap, dapat dipastikan ada tambahan sedikit kecap yang mempunya makna cenderung mempunyai ide-ide kreatif dan hal-hal manis. Dengan tambahan kerupuk rambak kw 11 yang menambah nikmatnya makan Bakso ini mencerminkan dia dapat melengkapi diri untuk mewujudkan kebahagian yang harmonis di sekitarnya.



Sekarang beralih ke Bakso selanjutnya, Apa yang anda lihat? Biasa saja bukan? Hambar? Atau Gambarnya yang bureng ngga jelas? Yup betul, Akhi dan Ukhi tidak salah lihat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Bakso tersebut tidak diberi saos, sambal apalagi kecap. Hanya sebatas krupuk saja. Monggo silahkan ditarik kesimpulan sendiri, yang pasti Bakso pertama dan kedua jelas amat berbeda, bertentangan, bersebrangan.

Okelah untuk pembahasan wisata kuliner sampai disini dulu, nantikan artikel selanjutnya,  Salam ukuwah(fH).
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

3 komentar:

  1. Hahahah, compong beudz

    BalasHapus
  2. aku pribadi jujur lebih suka bakso dimangkokke2 . apa adanya dan tipe orang yang tulus

    BalasHapus
  3. Lihatlah dua ikhwan yang berteman dekat ini "shohib"an / akrab padahal kalian lihat sendiri seleranya sangat jauh berbeda, bertentangan dan bersebrangan malah..
    Dan tahukah kalian apa yang bisa meNYATUkan mereka hingga mereka BERSAHABAT ??
    Walaupun keduanya berbeda, bertentangan dan bersebrangan ..

    Îÿäăăăª ◦ˆ⌣ˆ◦ [̲̅̅B̲̅][̲̅̅ê][̲̅̅T][̲̅̅ü][̲̅̅L]•••[̲̅̅B̲̅][̲̅̅ê][̲̅̅T][̲̅̅ü][̲̅̅L]•••[̲̅̅B̲̅][̲̅̅ê][̲̅̅T][̲̅̅ü][̲̅̅L]

    Perkara manhaj lah yang menyatukan mereka berdua .. manhaj salafy telah mengikat tali ukhuwah diantara keduanya dan ketika terlepas manhaj salaf dari salah satunya pun akan terlepas tali ukhuwah diantara mereka.

    Semoga الله selalu mengISTIQOMAHkan keduanya diatas manhaj salaf dan mengeratkan tali ukhuwah lebih erat ℓāģĭ untuk selalu nasihat menasehati dalam kebaikan n kesabaran ..

    آمِيّنْ... آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

    BalasHapus