Lima jam sudah aku duduk sendiri didepan
teras rumahku. Entah apa yang aku pikirkan, kadang hati ini dibutakan oleh
cinta. Dan akupun tak tau apa yang mesti aku lakukan setelah kunjunganku ke
tempat orang yang telah menjadi istimewa dihatiku. Ini bukan kali pertama…
karena telah 7 kali sudah hatiku disakiti oleh cinta. dan aku sinis pesimis
untuk meraih sesuatu
yang pasti manis, lagi. Kadang aku berfikir manis untuk
kembali berharap bahwa kelak akan ada lagi perasaan yang sudah 7 kali aku
pernah rasakan. Memang aku sudah tidak muda lagi, namun aku belum juga cukup
tua untuk bisa merasakan itu lagi. Karena
bagiku tidak ada batasan waktu untuk menyempurnakan separuh agamaku. Syasya
wanita kedelapan yang kini berlabuh dihatiku. Trauma itu pasti ada. Namun diri
ini bukanlah pecundang yang selalu menengok kebelakang. Karena bagiku hidup
adalah hari ini. Dan esok adalah harapan.. dan masalalu adalah masa yang tidak
perlu lagi untuk dikenang. Karena aku telah mengunci rapat lembaran lembaran
pahit dan kini aku bungkus lembaran itu dengan kain putih berparfum agar aku
tetap bisa mencium wanginya walaupun pahit. Dan aku tak mau luka hati yang
berdarah akan kembali memerah parah, lagi...
bersambung ... In sya Alloh
0 komentar:
Posting Komentar